Cerita pada sore ini hari Minggu tanggal 28 Maret 2010 jam empat di kampung Ramdori menceritakan tentang pengetahuan yang datang pada saat masuk di daerah Warbyak di kampung Napdori pada tahun seribu sembilan ratus empat puluh tujuh (1947). Yang memulai pendidikan ini adalah orang tua Stefen Mofu di Jemaat Swaroman Ampombukor. Oleh karena itu kesempatan ini anak sekolahnya hendak bercerita tentang kebaikan dan pengetahuan yang diperlukan dalam pendidikan ini bagi kita. YA1: Saudaraku dengarlah saya akan ceritakan kakek kita, Stefen. Dia menjadi syamas dan tinggal di Napdori dan membuat sebuah sekolah kecil untuk kami bersekolah. Saya berumur tujuh tahun dan bersekolah. Saya bersekolah di sekolah itu mulai tahun seribu sembilan ratus empat puluh tujuh (1947). Tete stefen tinggal di Napdo dan menjadi guru. Dia mengajar kami sampai selesai. HM: Ah sebelum menjadi guru dia menjadi majelis jemaat tetapi karena dia tahu baca dan tulis maka dia mengajar kalian supaya kalian juga tahu baca dan tulis. YA1: Saya bercerita terus, dia menjadi majelis dan mengajar kami sampai saya naik kelas 3 di Napdori oleh karena itu dia mengirim saya untuk belajar di Ampombukor. Saya sekolah di Ampombukor sampai saya melanjutkan (pendidikan saya) di Korido. Saya juga masuk di VVS tetapi tidak bersekolah lama dan pulang. Karolis Marisan atau guru Marisan bersama kami membuat masalah sehingga Vankempen menyuruh kami pulang. Kakek mengajar saya meniup suling, memimpin paduan suara, menjadi dirijen sampai hari ini saya ingat semua pengetahuan yang diajarkan kakek kepada saya. Saya mengingatnya sampai saya besar dan menikah hingga memperoleh sembilan orang anak. Lalau saya menjadi majelis jemaat dan menjadi bendahara jemaat fi Ramdo. Saya pindah dari Napdo dan tinggal di Ramdo hingga saat kita berbicara ini. Saya lahir pada tahun seribu sembilan ratus empat puluh. Jadi kira-kira umur saya sudah tujuh puluh tahun ke atas. Itu yang saya ingat tentang pengajaran kakek yang diberikan kepada saya. Semua anak-anak saya menjadi anggota majelis jemaat gereja. Berkat pengajaran kakek pada awalnya, anak-anak saya tidak semuanya menjadi pegawai negeri tetapi semuanya bekerja di gereja (ladang pekerjaan Tuhan), baru saja anak yang besar yaitu Yusak yang menjadi pegawai negeri di tahun ini. Sebentar lagi dia akan berbicara. Nama saya yang sebenarnya adalah Yohanes Aprombis. Saya dibaptis di gereja Swaroman Ampombukor. Umur saya, saya lahir pada bulan lalu Januari tanggal satu tahun sembilan belas empat puluh. Saya berdoa agar Tuhan kita memberkati engkau di situ agar engkau menjaga tanah ini, mengajarkan rakyat kita agar suatu waktu engkau kembali ke Tanah Papua maka....,, HM: Mereka jangan melupakan bahasa Biak ini. YA1Mereka jangan melupakan bahasa Biak ini. Ini yang hendak saya sampaikan buat adik di situ dan saya berceritera sampai disini tetapi anakmu akan bercerita selanjutnya.